todozoo.com

todozoo.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) menyoroti implikasi serius dari eskalasi konflik antara Israel dan Iran terhadap pasar saham regional, termasuk Indonesia. Dalam pernyataan resmi oleh Irvan Susandy, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa, dinyatakan bahwa ketegangan geopolitik telah memicu respon negatif di bursa saham Asia, dengan penurunan signifikan pada indeks saham.

Analisis Penurunan Indeks Saham di Asia

Data yang terkini mencerminkan penurunan yang luas di bursa saham Asia, dengan pergerakan negatif berkisar antara 0,40% hingga 3,31% di beberapa pasar. Indonesia sendiri mencatatkan penurunan sebesar 1,82%, sementara pasar saham di Filipina, Vietnam, Thailand, dan Jepang mengalami penurunan yang lebih dalam.

Seruan Optimisme dari BEI

Irvan Susandy mengajak para investor domestik untuk menjaga sikap optimisme dalam menghadapi ketidakpastian yang ditimbulkan oleh konflik. Dia menyatakan harapan bahwa situasi tidak akan berescalasi menjadi perang terbuka, yang akan memberikan efek domino ke berbagai negara. BEI, dalam koordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan lembaga terkait lainnya, berkomitmen untuk memantau perkembangan situasi secara berkesinambungan.

Dampak pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Dalam sesi perdagangan Jumat (19/4/2024), IHSG mengalami penurunan tajam, turun 1,45% hingga pukul 11:30 WIB ke posisi 7.063,1. Penurunan ini menandai IHSG berada di level terendah sejak awal Desember tahun sebelumnya, dan melanjutkan tren negatif yang dipicu oleh ketegangan antara Israel dan Iran.

Volume Transaksi di Tengah Volatilitas IHSG

Selama sesi perdagangan tersebut, nilai transaksi mencapai kira-kira Rp 6,3 triliun dengan lebih dari 11 miliar saham yang diperdagangkan sebanyak 797.666 kali. Posisi IHSG yang terkini merupakan yang terendah sejak akhir November 2023.

Konteks Internasional dan Dampaknya

Laporan dari Iran mengindikasikan adanya ledakan di dekat fasilitas penting di Ghahjaworstan, yang diperkuat oleh pernyataan pejabat AS kepada ABC News tentang tindakan militer balasan oleh Israel. Peristiwa ini secara langsung berdampak pada persepsi risiko investor dan mendorong volatilitas pasar saham.